Penggunaan energy efficient HVAC dianggap memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan sistem konvensional. Itulah mengapa saat ini banyak industri yang mulai beralih dan menggunakan sistem terbarukan ini penggunaannya diadang mampu menghemat banyak energi. Mengetahui cara kerja energy-efficient HVAC Surabaya tentu akan menjawab semua keraguan Anda.
Sistem terbarukan ini bekerja dengan menggunakan tungku yang memiliki efisiensi lebih tinggi dengan AC berteknologi kondensasi. Salah satu hal yang membuat sistem ini lebih unggul adalah karena memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu berupa panas bumi. Berbagai teknologi yang ditambahkan jauh lebih unggul dibandingkan dengan sistem konvensional.
Cara Kerja Energy-Efficient HVAC
1. Pahami Prinsip Dasarnya
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang bagaimana cara kerja dari sistem ini, Kamu perlu pahami terlebih dahulu bagaimana prinsip dasar dari HVAC. Penggunaan sistem ini bekerja dengan menggunakan prinsip transfer panas dan pergerakan udara. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban, kualitas udara dan juga suhu yang terjaga di dalam ruangan.
Fungsi utama dari penggunaan sistem HVAC ini adalah untuk penyedot debu yang berasal dari dalam maupun luar ruangan. Selanjutnya sistem ini akan mengolah udara dengan cara disaring dan kemudian dipanaskan atau didinginkan sesuai pengaturan yang diberlakukan di suatu industri. Selain itu, HVAC juga berguna untuk mendistribusikan udara kembali ke seluruh ruangan melalui saluran.
Terakhir, HVAC dijadikan sebagai sistem ventilasi atau sistem yang bekerja dengan cara menyaring udara basi dan mengeluarkannya. Sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan udara yang berada di dalam ruangan tetap segar secara berkelanjutan. Setelah ini baru Kamu bisa mulai cari tahu bagaimana cara kerja energy-efficient HVAC Surabaya.
2. Tungku dan AC Hemat Energi
Ha pertama yang menjadi pembeda antara energy-efficient HVAC dengan sistem konvensional terletak pada jenis tungku dan juga AC-nya. Tungku yang digunakan dalam sistem terbarukan ini memanfaatkan lebih banyak bahan untuk dijadikan panas. Dalam tahap ini prosesnya terintegrasi dengan teknologi kondensasi untuk menangkap sisa panas sebelum dibuang.
AC berteknologi kondensasi juga digunakan untuk menangkap panas dari gas pembakaran. Tujuannya adalah untuk menghangatkan ruangan tanpa perlu mengkonsumsi bahan bakar dalam jumlah besar. Hal ini menjadi salah satu indikator yang membuat HVAC ini dianggap lebih efisien dan hemat energy.
3. Thermostat Terprogram
Penggunaan sistem ini dilengkapi dengan thermostat yang terprogram sehingga bisa mengatur suhu berbeda dalam waktu tertentu. Hal ini akan membuat konsumsi energi lebih terkendali. Industri bisa mengurangi penggunaan HvaC pada waktu-waktu tertentu yang tidak memerlukan pemanasan atau pendinginan.
4. Teknologi VRF
Seperti yang disebutkan di awal, sistem yang terbarukan ini memanfaatkan panas bumi atau suhu tanah yang stabil untuk proses pendinginan maupun pemanasan. Penggunaan tentu akan memberikan dampak pengurangan konsumsi energi secara signifikan. Kemudian penggunaan sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi VRF atau Variable Refrigerant Flow.
Teknologi tersebut akan mengatur aliran freon secara otomatis sesuai dengan kebutuhan ruangan. Kemudian untuk memindahkan panas antara udara masuk dan keluar akan dikendalikan dengan sistem ERV atau Ventilasi pemulihan energi. Itulah cara kerja dari penggunaan energy-efficient HVAC Surabaya yang bisa mulai diterapkan di Industri anda!
4 langkah cara kerja yang disebutkan diatas tentu sudah menjadi alasan kuat mengapa perlu beralih menggunakan efisiensi energi HVAC ini. Industri akan mendapatkan banyak keuntungan jika berhasil menentukan pilihan sistem yang tepat. Untuk mendapatkan rekomendasi produk terbaik dengan perawatan paling mudah dalam waktu singkat maka mulailah berkonsultasi dengan Mastercool.id.
